Kamis, 11 Februari 2016

Sekilas Tentang Uji Terbang


Dengan jatuhnya pesawat Super Tucano EMB-314 pabrikan Embraer Brazilia saat melakukan Uji Terbang (Flight Test) di Blimbing Malang, saya turut mengucapkan Berduka cita sedalam dalamnya atas musibah yang menimpa tersebut. Untuk mencegah supaya peristiwa atau tragedi tersebut tidak terulang kembali. Berikut saya paparkan kegiatan uji terbang yang selama ini dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan Keselamatan Terbang (Flight Safety) terutama pada saat uji terbang.

Uji terbang dikategorikan ada beberapa jenis :

1.       Uji terbang Maintenance, yaitu uji terbang yang dilakukan setelah pesawat tersebut mengalami perbaikan atau perawatan di beberapa systemnya  (Mesin, Radio, Navigasi, Alat kemudi dll.)

2.       Uji terbang Experimental, yaitu uji terbang pesawat yang belum pernah ada sebelumnya (Prototype), tujuannya yaitu untuk mengetahui sifat sifat pesawat baru (Flight Characteristic of Prototype aircraft) yang baru dirancang dan belum pernah ada di dunia (N250, RA80, N219 dll.)

3.       Uji terbang Development, uji terbang pesawat yang sudah ada (Non Prototype), tujuannya untuk mengetahui sifat sifat pesawat apabila pesawat tersebut mengalami perubahan bentuk dari asalnya atau modifikasi system alatnya (Hydraulic, Mesin, bentuk moncong atau sayap dll.)

4.       Uji terbang Sertifikasi, uji terbang yang dilaksanakan bersama Otoritas Penerbangan setempat pada pesawat Prototype dengan tujuan untuk mendapatkan Sertifikat Tipe (Type Certificate) atau uji terbang yang dilaksanakan bersama Otoritas Penerbangan setempat pada pesawat Development/Modifikasi yang sudah sukses dan berhasil baik untuk mendapatkan Sertifikat Kelaikan Udara (Certificate of Airworthiness)

5.       Uji terbang Produksi, uji terbang pada pesawat terbang yang sudah selesai diproduksi serial secara massal dan sudah mendapatkan Type Certificate dari Otoritas Penerbangan setempat.

6.       Uji terbang Pembeli pesawat (Customer), uji terbang yang dilakukan bersama Customer (Customer Acceptance Flight) tujuannnya yaitu agar pesawat tersebut dapat diterima dan diambil oleh Customer.

Beberapa pertimbangan dalam melakukan Uji Terbang :

1.       Dilakukan bertahap, tahap demi tahap, dimulai dari yang paling sederhana, yang paling aman dan tidak berbahaya. Setelah hasilnya dianalisa dan diketahui, baru dilakukan tahap berikutnya yang lebih sulit dan berbahaya. Dalam hal ini tidak mengenal yang namanya MENTAL TERABASAN….yaitu melakukan Uji Terbang dengan melakukan lompatan jauh kedepan tanpa mengetahui hasil sebelumnya.

2.       Uji terbang tidak boleh dilakukan di atas kota yang padat penduduk. Uji terbang harus mempunyai area tertentu (Flight Test Area) yang tidak padat penduduk (Unpopulated Area)

3.       CLEAR AND SUNNY DAY…… begitulah kata instruktur saya waktu bersekolah di National Test Pilot School California Amerika dulu. Artinya jangan melakukan uji terbang pada saat cuaca jelek (hujan, berkabut, gelap dll…)

4.       Melakukan Pre Flight Briefing bersama dengan pihak terkait penerbangan (Operasi penerbangan untuk perijinan penerbangan, Meteorologi untuk mendapatkan cuaca saat itu, Mekanik perawatan pesawat untuk mengetahui kondisi pesawat secara detail dan menyeluruh.) sebelum melaksanakan uji terbang. Hal ini sangat penting…. Sebab Pilot dan Aircrew harus mengetahui dengan jelas dan detail tentang kondisi pesawat (Jumlah bahan bakar, Perbaikan alat, perawatan pesawat dll.) sebelum terbang dari Mekanik pesawat tersebut. Jikalau Pilot dan Aircrew tidak mengetahui kondisi pesawatnya sebelum terbang, maka hal ini sangatlah berbahaya….

5.       Indonesia adalah Negara berkeTuhanan hal ini ditegaskan pada sila pertama Pancasila. Apakah hal ini gothak gathuk atau bukan.... dan boleh percaya atau tidak?.....di  kalangan dan lingkungan uji terbang banyak yang percaya bahwa kecelakaan pesawat pada saat uji terbang sangat erat hubungannya dengan saat saat perayaan keagamaan di Indonesia. Sudah dua kejadian yang cukup memukul kita semua dan tidak perlu untuk mengulang yang ketiga dan keempat. Kecelakaan Pertama saat jatuhnya pesawat CN235 di Gorda Tangerang adalah pada Hari Raya Peringatan Waisak. Kecelakaan Kedua pada saat Super Tucano jatuh di Blimbing Malang adalah pada Hari Raya Peringatan Galungan Kuningan dan pada hari itu juga adalah Rabu Abu yaitu hari pertama umat Kristiani berpantang dan berpuasa selama 40 hari lamanya sebelum Paskah. Untuk itu sebelum setiap kali melaksanakan Uji Terbang dan setelah selesai melaksanakan Pre Flight Briefing ada baiknya disambung dengan Berdoa bersama kepada Tuhan memohon Keselamatan dan Kesuksesan Uji Terbang……..Amin.

Salam untuk semuanya dari Mula Fridus.

 

Referensi bacaan :

CN235 Accident description in Gorda Tangerang

Last updated: 11 February 2016

Status:
Date:
Thursday 22 May 1997
Type:
Operator:
Registration:
PK-XNT
C/n / msn:
N018
First flight:
1991
Crew:
Fatalities: 6 / Occupants: 6
Passengers:
Fatalities: 0 / Occupants: 0
Total:
Fatalities: 6 / Occupants: 6
Airplane damage:
Damaged beyond repair
Location:
near Gorda AFB (http://aviation-safety.net/database/country/flags_15/PK.gif   Indonesia)
Phase:
Maneuvering (MNV)
Nature:
Test
Departure airport:
?
Destination airport:
?

Narrative:
Lost control while testing the LAPES (Low Altitude Parachute Extraction System) to drop a 4000 kg load from a height of 200 m. The parachute harness apparently detached during the process, causing the 400 kg load to remain on the cargo door. Control was lost and the aircraft crashed.

Classification:
Loss of control

 

Super Tucano Accident description in Blimbing Malang.

ASN Wikibase Occurrence # 184344

Last updated: 11 February 2016

Date:
10-FEB-2016
Time:
10:30 a.m.
Type:
Owner/operator:
Indonesian Air Force
Registration:
PT-ZFQ/TT-310
C/n / msn:
31400184
Fatalities:
Fatalities: 2 / Occupants: 2
Other fatalities:
2
Airplane damage:
Written off (damaged beyond repair)
Location:
Malang, East Java - https://aviation-safety.net/database/country/flags_15/PK.gif  Indonesia
Phase:
En route
Nature:
Military
Departure airport:
Abdurrahman Saleh airport
Destination airport:
Abdurrahman Saleh airport

Narrative:
The plane crashed into a house while performing a test flight, obviously due to a technical failure. Two persons on the ground died, as well as the pilot of the plane and the flight engineer. The pilot did manage to eject from the plane, but he died from injuries sustained in the crash.