Seiring ramainya kampanye
dan hiruk pikuknya pilkada 2017, tidak kalah ramainya pembelian helikopter produksi
perusahaan patungan Agusta (Italia) dan Westland (Inggris) Tipe Merlin AW-101oleh
pemerintah Indonesia. Pembelian helikopter Merlin AW-101 itu menimbulkan
kontroversi dan perselisihan baik di masyarakat maupun di dalam lembaga pemerintah.
Banyak aspek yang
menimbulkan kontroversi, perdebatan dan perselisihan. Diantaranya adalah Mencerdaskan
kehidupan bangsa, Sumber Daya Manusia, Transfer teknologi asing kepada bangsa
Indonesia, Kemampuan Teknis Helikopter, Kewenangan Administrasi dan Prosedur Pembelian
Helikopter dll. Dalam hal ini penulis akan membatas batasi pokok pembahasan. Penulis
tidak akan membahas faktor non teknis, seperti administrasi, prosedur, persyaratan,
undang undang, peraturan dll. Tetapi penulis berusaha mengungkap keuntungan
teknis yang didapat serta keuntungan lain bagi bangsa Indonesia, apabila
membeli produksi dalam negeri.
Sebelumnya marilah kita
lihat latar belakang Dunia Penerbangan Indonesia. Industri penerbangan
Indonesia dimulai di Bandung oleh Bapak Alm. Nurtanio dengan nama LAPIP sesudah
itu berganti nama PT Nurtanio, berubah nama PT Industri Pesawat Terbang
Nusantara (PT IPTN) dan sekarang menjadi PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Semenjak
tahun 1976, PT DI sudah berhasil merakit helikopter NBO-105 (Nusantara Bolkow
105) hasil kerjasama dan patungan dengan perusahaan helikopter Jerman MBB (Messerschmid
Bolkow Blohm). MBB dan Aerospatiale melebur menjadi perusahaan helikopter EUROCOPTER.
Sekarang Eurocopter dan PT DI sudah merakit dan memproduksi helikopter Cougar
EC-725 hasil pengembangan dari helikopter sebelumnya Superpuma AS-332. Hal ini
membuktikan bahwa PT DI sudah sejak lama sekali berkiprah dalam merakit dan memproduksi
Helikopter. Helikopter Cougar EC-725 inilah yang akan menjadi pesaing unggulan
di atas Merlin AW-101, berikut ulasannya.
PERBANDINGAN
KEMAMPUAN TERBANG KEDUA HELIKOPTER
NO
|
FAKTOR PERBANDINGAN
|
Cougar EC-725
Dengan 2 Engine
|
Merlin AW-101
Dengan 3 Engine
|
1
|
Daya mesin helikopter (Engines power)
|
2.382 hp
|
2.100 hp
|
2
|
Berat maximum helikopter (Maximum weight)
|
11.200 kg
|
14.600 kg
|
3
|
Daya angkut maximum helikopter (Payload)
|
5.670 kg
|
5.520 kg
|
4
|
Kecepatan maximum jelajah (Max. cruising speed)
|
154 kts
|
150 kts
|
5
|
Kecepatan maximum operasi (Max. operating speed)
|
175 kts
|
167 kts
|
6
|
Maximum jarak terjauh terbang (Maximum range)
|
857 km
|
833 km
|
7
|
Ketinggian terbang maximum (Maximum ceiling)
|
6.095 m
|
4.575m
|
Dari tabel di atas didapatkan
kepastian bahwa Cougar EC-725 secara kemampuan terbang dan teknis (Helicopter
Performance) jauh lebih unggul dari pada Merlin AW-101. Keunggulan Berat
maximum helikopter sama sekali tidak menjamin tentang keunggulan kemampuan
terbang. Malah menghasilkan sebaliknya, dengan bertambahnya berat maka helikopter
tersebut menjadi lebih lamban dan berkurang kemampuan terbangnya. Dengan 3
(tiga) engine pada Merlin AW-101 akan mengeluarkan biaya perawatan
(Maintenance) yang lebih besar dan tentu saja dengan 3 (tiga) engine akan
mengkonsumsi bahan bakar lebih banyak dan lebih boros.
Dengan memilih produksi dalam negeri didapatkan
beberapa keuntungan tambahan antara lain :
1. Mencerdaskan
Kehidupan Bangsa Indonesia,
Dengan membeli EC-725
produksi PT DI maka Pembeli (Customer) turut serta Mencerdaskan Kehidupan
Bangsa. Sesuai diamanatkan di dalam Pembukaan UUD45 menjadi tujuan utama Bangsa
Indonesia, sangat sesuai dengan Misi dan Visi PT Dirgantara Indonesia.
2. Transfer
Teknologi
Dengan membeli EC-725
produksi PT DI maka Pembeli (Customer) turut berperan dalam Transfer teknologi
kepada bangsa Indonesia khususnya karyawan PT DI terutama generasi dan angkatan
muda.
3. Sumber
Daya Manusia
Dengan membeli EC-725
produksi PT DI maka Pembeli (Customer) turut berperan dalam Meningkatkan Kemampuan
Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa Indonesia khususnya karyawan PT DI untuk
bersaing dengan bangsa maju dalam menghadapi persaingan teknis dan bisnis di
Era Globalisasi.
Penulis tidak bermaksud untuk menambah dan mempertajam
kontroversi yang ada, tetapi berusaha untuk membuktikan kebenaran yang ada dengan
logika sederhana dan pikiran yang tulus. Demikian tulisan ini dibuat untuk dijadikan
pertimbangan dan kajian lebih lanjut.
Salam
untuk semuanya dari Mula Fridus, baca selengkapnya di http://mulafbb.blogspot.com
Bahan
dan Referensi tulisan :
EC725 Super Cougar Mk II,
Data from {Eurocopter.com}
General characteristics
- Crew: 1 or 2 (pilot +
co-pilot)
- Capacity: 1 chief of
stick + 28 troops or 5,670 kilograms (12,500 lb) payload
- Length: 19.5 m
(64 ft 0 in)
- Height: 4.6 m
(15 ft 1 in)
- Empty weight: 5,330 kg (11,751 lb)
- Gross weight: 11,000 kg (24,251 lb)
- Max takeoff weight: 11,200 kg (24,692 lb)
- Power plant: 2 × Turboméca
Makila 2A1 turboshaft engines, 1,776 kW
(2,382 hp) each
- Main rotor diameter: 16.20 m (53 ft 2 in)
- Main rotor area: 206.1 m2 (2,218 sq ft)
Performance
- Maximum speed: 324 km/h (201 mph; 175 kn) in level flight
- Cruising speed: 285 km/h (177 mph; 154 kn)
- Never exceed speed: 324 km/h (201 mph; 175 kn)
- Range: 857 km
(533 mi; 463 nmi)
- Ferry range: 1,325 km (823 mi; 715 nmi)
- Service ceiling: 6,095 m (19,997 ft)
- Rate of climb: 7.4 m/s (1,460 ft/min)
Data from Jane's All The World's
Aircraft 2003–2004, Agusta Westland AW-101 Merlin
General characteristics
- Crew: 3–4
- Capacity:
- 26 troops (38 passengers) or 5 tons of payload or 4
stretchers (with sonar removed).
- 30 seated troops or 45 standing fully equipped
combat troops, or 3,050 kg (6,724 lb) of internal payload, 5,520 kg
(12,169 lb) of external payload, or 16 stretchers for AW101
- Length:
19.53 m-fuselage length (64 ft 1 in)
- Rotor diameter: 18.59 m (61 ft 0 in)
- Height: 6.62 m
(21 ft 8¾ in)
- Disc area:
271.51 m² (2,992.5 ft²)
- Empty
weight: 10,500 kg
(23,149 lb)
- Max. takeoff
weight: 14,600 kg
(32,188 lb)
- Power plant: 3 × Rolls-Royce
Turbomeca RTM322-01 turboshafts, 1,566 kW (2,100 shp)
Performance
- Never exceed speed: 309 km/h (167 knots, 192 mph)
- Cruise speed: 278 km/h (150 knots, 167mph)
- Range: 833 km (450 nmi, 517 mi)
- Endurance: 5 hours
- Service
ceiling: 4,575 m
(15,000 ft)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar